Sabtu, 14 Januari 2012

Catu Daya Komputer (Power Supply)


Power supply atau catu daya adalah sebuah peralatan penyedia tegangan atau sumber daya untuk peralatan elektronika dengan prinsip mengubah tegangan listrik yang tersedia dari jaringan distribusi transmisi listrik ke level yang diinginkan sehingga berimplikasi pada pengubahan daya listrik.
Dalam sistem pengubahan daya, terdapat empat jenis proses yang telah dikenal yaitu sistem pengubahan daya AC ke DC, DC ke DC, DC ke AC, dan AC ke AC. Masing masing sistem pengubahan memiliki keunikan aplikasi tersendiri, tetapi ada dua yang implementasinya kemudian berkembang pesat dan luas yaitu sistem pengubahan AC ke DC (DC power supply) dan DC ke DC (DC-DC converter)

Agar arus listrik yang mengalir dapat digunakan oleh komputer, PSU mengubah tegangan listrik yang masuk (AC 220/230/240 V, 110/120 V) menjadi DC 3,3 V, 5 V, 12 V.
Ada dua jenis Power Supply yaitu model AT dan model ATX.
Power supply memiliki banyak konektor. Dan masing-masing dari konektor memiliki fungsi yang berbeda. Walaupun sebagian kabel memiliki tegangan listrik yang sama, tetapi setiap konektor sudah dikelompokkan berdasarkan fungsinya , antara lain:
1.      ATX power connector (20pin + 4pin).
ATX 20/24 pin konektor digunakan untuk menghubungkan power supply unit (PSU) ke motherboard. Versi lama dari ATX motherboard masih menggunakan ATX 20 pin konektor, jika kita menggunakan motherboard yang terbaru sudah membutuhkan ATX 24 pin konektor. Konetktor ini terdiri dari 2 bagian. Bagian pertama berjumlah 20 pin dan bagian kedua 4 pin. Jika kita menggunakan motherboard yang baru maka gabungkan antara 20 + 4 pin konektornya.
2.      AT power connector (12 pin).
 Konektor ini digunakan untuk motherboard kelas Pentium II kebawah. Konektor yang memiliki 12 kabel ini dikelompokkan terpisah menjadi 2 bagian. Bagian pertama disebut Konektor P8 dan bagian kedua disebut P9. Masing-masing konektor memiliki 6 kabel. Untuk menghindari kesalahan dalam pemasangan, kita cukup mempertemukan konektor yang memiliki kabel hitam di tengah-tengah.
3.      PCI-E connector (6 pin).
Konektor yang satu ini memang jarang ditemukan untuk semua PC. Biasanya orang yang menggunakan PSU ini adalah orang yang bekerja di bidang Multimedia khususnya Video. Karena konektor ini hanya digunakan sebagai penambah daya untuk video card yang menggunakan slot PCI Express. Jika kita menggunakan Video Card jenis ini, tentu saja kita harus memiliki PSU yang mendukung untuk konektor ini.
4.      ATX Power Connector (4 pin).
Konektor ini kebanyakan dipakai oleh para pengguna yang menggunakan Processor buatan Intel. Fungsi dari konektor ini adalah sebagai penyedia tenaga tambahan sebesar 12 V untuk Pentium 4 CPU. Jadi pada Pentium 4 kebawah, konektor ini tidak perlu digunakan. Sekarang sebagian AMD motherboard juga sudah menggunakan konektor ATX 12V ini.
5.      Molex connector.
Konektor ini digunakan sumber tenaga bagi hard disk dan cd drive. Kadang sebagian produsen juga membuat fan / kipas pendingin, lampu-lampu dan asesoris lainnya menggunakan konektor ini. Konektor ini memiliki 4 kabel yang berbeda warna, yaitu Merah, Hitam dan Kuning. Setiap warna memiliki sumber tegangan yang berbeda-beda pula. Maksimun arus yang mengalir 5 A.
6.      SATA Power connector.
Konektor ini merupakan jenis terbaru yang biasa digunakan untuk power pada Hard Disk SATA (Serial ATA). Konektor ini tersedia pada power supply model baru. Namun, jika power supply tidak menyediakan SATA Power Connnector, ada konverter dari Molex Connector ke SATA Power Connector. Memiliki jumlah pin sebanyak 15-pin. Maksimun arus yang mengalir 1.5 A.
7.      Berg connector.
Berg Connector merupakan konektor ukuran mini dari Molex. Konektor ini khusus digunakan untuk Floppy Drive atau pun external audio card. Warna yang digunakan sama dengan molek konektor, yaitu Warna Kuning (+12V), Merah (+5V) dan Hitam (0V atau Ground). Karena penggunaan konektor ini jarang sekali, makanya pada setiap PSU hanya berjumlah 1 atau 2 paling banyak.

No.
Warna
Volt. Terukur
Volt. sebenarnya
Kegunaan
1
Merah
5.17 V
+5 V
Untuk mensupply tegangan pada IC
2
Hitam
0 V
0 V
Tegangan Refference (Ground)
3
Ungu
4,91 V
+5 V
Memberikan tegangan stanby +5V
4
Kuning
12.05 V
+12 V
Untuk menggerakkan Motor pada HDD, DiskDrive, motor pada CD ROM.
5
Biru
-11.93 V
-12 V

6
Hijau


PS ON atau Kontrol ON
7
Abu-abu
5.17 V
+5 V
Memberikan status Output (Power good) dari Power Supply.
8
Putih
-4.93 V
-5 V

9
Orange
3.40 V
+3.3 V



Power supply diharapkan dapat melakukan fungsi-fungsi berikut ini:
§         Rectification: konversi input listrik AC menjadi DC.
§         Voltage Transformation: memberikan tegangan/voltage DC yang sesuai dengan yang dibutuhkan.
§         Filtering: menghasilkan arus listrik DC yang lebih “bersih”, bebas dari ripple ataupun noise listrik yang lain.
§         Regulation: mengendalikan tegangan keluaran agar tetap terjaga, tergantung pada tingkatan yang diinginkan, beban daya, dan perubahan kenaikan temperature kerja juga toleransi perubahan tegangan daya input.
§         Isolation: memisahkan secara elektrik output yang dihasilkan dari sumber input.
§         Protection: mencegah lonjakan tegangan listrik (jika terjadi), sehingga tidak terjadi pada output, biasanya dengan tersedianya sekering untuk auto shutdown jika hal ini terjadi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar